PATI, Joglo Jateng – Luas lahan yang ditanami tembakau di Kabupaten Pati meningkat drastis pada 2024 ini. Bahkan, bertambahnya lahan komoditas tersebut nyaris tiga kali lipat.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum menjelaskan, lahan tembakau pada 2023 lalu hanya seluas 376 hektare. Sedangkan tahun ini luasnya mencapai 900 hektare lebih.
“Tahun kemarin kita hanya di 376. Di 2024 ini sudah lebih dari 900 hektare,” terangnya ke Joglo Jateng di kantornya, belum lama ini.
Ia memaparkan, 900 hektare tersebut tersebar di 11 wilayah Bumi Mina Tani ini. Meliputi Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Tambakromo, Margorejo, Wedarijaksa, Trangkil, Dukuhseti, Cluwak, Gunungwungkal dan Gembong.
“Dulu hanya 4 kecamatan. Jaken, Jakenan, Pucakwangi dan Batangan. Sekarang sudah meluas dan merambah di 11 kecamatan. Meskipun masih spot-spot,” paparnya.
Menurutnya, bertambahnya lahan yang ditanami tembakau ini karena sejumlah faktor. Di antaranya karena harga tembakau yang terbilang tinggi dan faktor musim.
“Harapan kami, kalau tanaman padi tidak bisa, bisa menggunakan komoditas tembakau yang punya nilai jual yang cukup tinggi. Mudah-mudahan cuaca juga mendukung. Karena takutnya kalau ada hujan mempengaruhi produktivitasnya. Cocoknya musim kemarau,” terangnya.
Sedangkan hasil produksi tembakau tahun ini, Dispertan Pati belum merangkum data lengkapnya. Namun yang pasti, Niken menyebut jumlah produksi akan meningkatkan seiring bertambahnya luas lahan.
“(Produksi) belum kelihatan ini. Belum panen semua. Baru panen pertama dan kedua, belum sampai yang akhir. Akhir tahun baru tahu. Tahun kemarin rata-rata di 2 ton. Tapi kalau luasan bertambah otomatis jual produksi bertambah,” pungkasnya. (lut/fat)