Demak  

Harga Tembakau Anjlok, Dewan Respons Keluhan Petani Tembakau Demak

Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Demak, Muh. Safi'i. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

DEMAK, Joglo  Jateng – Harga tembakau yang anjlok drastis menjadi keluhan utama bagi petani tembakau di Desa Candisari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Karena itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Demak, Muh. Safi’i melakukan pertemuan dengan petani yang mengeluhkan penurunan harga tembakau yang sangat tajam. Dari semula sekitar Rp 60 ribu per kilogram, kini hanya dihargai Rp 20 ribu per kilogram.

Petani mengaku mengalami kerugian besar akibat penurunan harga yang sangat signifikan tersebut. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk menangani masalah ini secara serius.

Baca juga:  KPU Demak Gelar Simulasi TPS, Penggunaan Sirekap dan Hitung Suara

“Kami sangat terbebani dengan penurunan harga tembakau ini. Sebelumnya harga tembakau cukup menguntungkan, tetapi sekarang kami hanya bisa menerima harga yang sangat rendah,” ujar salah satu petani, belum lama ini.

Safi’i mengungkapkan bahwa penurunan harga tembakau disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kualitas tembakau yang menurun akibat perubahan cuaca yang mulai memasuki musim hujan.

Selain itu, ia juga menyoroti adanya ketergantungan pada sistem perdagangan yang melibatkan tengkulak. Hal itu membuat harga tembakau lebih mudah dipermainkan dan tidak menguntungkan bagi petani.

Baca juga:  KPU Demak Mulai Distribusikan Logistik Pilkada ke Kecamatan

“Sistem perdagangan yang masih mengandalkan tengkulak ini sering kali merugikan petani. Harga yang diterima petani tidak sebanding dengan kualitas tembakau yang mereka hasilkan,” jelasnya.

Menurut Safi’i, masalah ini makin diperburuk oleh tidak adanya jaring pengaman sosial bagi petani tembakau ketika mengalami gagal panen atau penurunan harga yang drastis.

“Petani tembakau seharusnya mendapat perlindungan, terutama ketika terjadi penurunan harga yang tidak wajar seperti ini. Kami akan mendiskusikan masalah ini di komisi untuk mencari solusi terbaik,” tambahnya.

Selain itu, Safi’i juga menyarankan agar dana bagi hasil cukai tembakau yang selama ini ada bisa dimanfaatkan untuk mendukung kesejahteraan petani tembakau.

Baca juga:  Festival Guru Penggerak, Panen Inovasi Pendidikan di Demak

“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk merancang program yang dapat membantu petani tembakau agar mereka tidak terus-menerus menderita akibat fluktuasi harga yang tidak stabil,” kata Safi’i. (ara/adf)