KUDUS, Jolgo Jateng– Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus bakal membuka layanan pojok baca lintas sektor. Program ini dilakukan untuk mempertahankan budaya literasi masyarakat.
Pelaksana (Plt) Kepala Dinarpus Fiza Akbar menyampaikan, program yang dilaksanakan tahun depan ini menjadi langkah strategis peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara teknis, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait.
“Layanan ini tidak hanya di lembaga pendidikan saja, melainkan di berbagai sektor. Seperti di kantor Pemda jelas harus mau mendukung dan melayani. Kemudian pusat perbelanjaan, hotel, perusahaan swasta, dan yang lainnya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, jenis buku yang dihadirkan dalam ruang tersebut tidak terbatas pada non fiksi. Variasi bukunya akan bermacam. Tidak hanya buku pakem. Karena tujuannya untuk menarik minat baca masyarakat.
Fiza menambahkan, meskipun kedepan terbentuk pojok baca bagi publik, tidak lantas mengesampingkan program lain. Seperti perpustakaan keliling, dan perpustakaan desa (perpusdes). Saat ini, dari 132 desa terdapat 70 perpusdes yang telah berdiri.
“Desa yang sudah ada perpusnya secara angka mencapai 50 persen. Tinggal kita replikasi lagi. Baik secara resmi kelembagaan nanti kita arahkan atau replikasi secara mandiri,” bebernya.
Ia melanjutkan, selain program konvensional yang dilakukan. perpusda juga menyediakan layanan online. Saat ini masih tahap pengembangan.
“Koleksi buku digital tiap tahun bertambah. Kemarin kita cek ada 1.000an, besok kita menambahkan 400 lagi. Sehingga target terdekatnya kita punya 1.500an buku digital,” tambahnya.
Dia berharap, adanya layanan pojok baca di wilayah publik, jangka panjangnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dari asupan bacaan, diharapkan mampu membuka wawasan kita lebih luas, terstrukur, dan holistik. Artinya memaknai segala sesuatu secara utuh,” harapnya. (cr8/fat)