Kudus  

IPSI Kudus Setuju Pencak Silat Masuk Kurikulum

KOMPAK: Beberapa atlet pencak silat saat menunjukkan bakat dan kekompakannnya dalam even pramuka, belum lama ini. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng –  Sebagai upaya melestarikan budaya, Menteri Kebudayaan  RI belum lama ini berencana memasukkan pencak silat dalam kurikulum sekolah. Seni olahraga bela diri ini telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda yang resmi diakui UNESCO Desember 2019.

Hal tersebut turut mendapat respons baik dari Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kudus. Ketua IPSI Kudus, Mas’oed menyampaikan kesetujuannya perihal wacana tersebut. Menurutnya, pencak silat merupakan warisan budaya lokal yang perlu dilestarikan.

“Kami tentunya mendukung penuh program tersebut ketika benar-benar terealisasi dan disahkan pemerintah. Karena hal itu bisa mendorong minat siswa di olahraga pencak silat, supaya perkembangan seni bela diri ini semakin maju,” ungkapnya.

Baca juga:  Kopi Merah Berkualitas Tinggi dari Tradisi Keluarga di Lereng Muria

Melalui pencak silat, pembangunan karakter generasi muda dapat tumbuh dengan baik. Berbagai nilai positif seperti kejujuran, pengertian hingga kerendahan hati bisa dimiliki siswa.

“Contohnya praktik saling menghormati, bersalaman sebelum dan sesudah berlatih sehingga mendidik siswa menjadi pribadi santun. Tentu Ini perlu dilestarikan hingga generasi mendatang untuk membentuk mental anak yang tangguh dan berani,” tandasnya.

Lebih lagi, kata dia, saat ini pencak silat sudah digunakan di cabang olahraga jenjang perguruan tinggi. Sehingga ia menilai akan lebih bagus ketika dimuat di pendidikan tingkat SD sampai SMA.

Baca juga:  Banjir dan Ekonomi Jadi Perhatian Sam’ani-Bellinda

Dirinya berharap, masuknya pencak silat dalam kurikulum menjadikan pembibitan atlet  semakin optimal sehingga bisa berprestasi di ajang internasional.

“Harapannya ini tidak hanya sekadar wacana. Tetapi benar-benar direalisasikan demi pelestarian budaya dan olahraga untuk masa depan generasi kita,” katanya. (iza/fat)