Harga Masih Tinggi, Cabai Busuk Laku Dijual

PILAH: Salah satu pembeli cabai yang sedang memilah pilih cabai di Pasar Induk Sayur dan Buah Pemalang, Kamis (30/1/25). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Walaupun harga sudah turun hingga 50 persen sejak perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pedagang mengaku harga jual cabai, terutama rawit merah atau setan masih tinggi hingga akhir Januari ini. Bahkan para pembeli masih mau membeli cabai kualitas kedua atau busuk yang ada di pasaran, dengan nilai setengah harga dari cabai yang masih bagus.

Hal ini diungkapkan oleh Joko (28), pedagang di Pasar Induk Sayur dan Buah Pemalang. Joko menuturkan bahwa harga cabai-cabaian masih tinggi hingga Kamis (30/1). Ia menyebut untuk cabai rawit hijau harganya Rp35.000 per kilo, rawit setan Rp60.000 per kilo, cabai merah besar Rp55.000 per kilo, cabai merah besar Rp50.000 per kilo.

Harga tersebut dinilai tinggi, karena belum menyentuh harga normal yang biasanya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilo di semua jenis cabai. “Masih tinggi, tapi alhamdulillah tetap laku, karena memang pembeli masih banyak. Apalagi musim hujan, mereka suka makan pedas. Kualitas yang sudah layu atau busuk juga masih laku,” terangnya, Kamis (30/1/25).

Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa karena besarnya permintaan, menjadikan para pembeli masih mau menerima cabai kualitas kedua, bahkan ketiga atau dapat dibilang cabai busuk/layu namun masih layak dikonsumsi. Sehingga hampir semua cabai yang didatangkan dari petani pasti ludes diserbu pembeli tanpa sisa.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Eliyah pada Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang menuturkan, data pemantauan harga pada Kamis (30/1) mencatat, harga cabai merah besar Rp52.000 per kilo, naik Rp5.000 dari harga sebelumnya; lalu cabai merah keriting Rp58.000 per kilo, naik Rp9.000; berikutnya Rp63.000 per kilo untuk cabai rawit merah/setan; dan cabai rawit hijau Rp58.000 per kilo.

“Dampak musim hujan di akhir tahun jadi jumlah panen menurun. Tapi karena permintaan pembeli naik, jadinya harga juga melonjak tinggi. Biasanya cabai ini dipasok dari petani lokal dan luar Pemalang juga ada,” terangnya. (fan/abd)