SEMARANG, Joglo Jateng – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di instansi tersebut untuk tidak mengurangi etos dan semangat kerja. Hal ini menyikapi adanya isu pemangkasan anggaran yang salah satunya berdampak pada Kementerian Agama RI.
Kepala Kemenag Kota Semarang, Muhtasit menerangkan, ada dampak positif yang bisa diambil dari keputusan efisiensi anggaran tersebut. Salah satunya, semua perencanaan kegiatan jauh lebih efektif dan efisien dari yang sebelumnya.
“Jadi tidak banyak rapat yang memerlukan waktu yang lama dan keluarnya biaya itu juga harus dikaji secara efektif. Misalnya kalau mengadakan rapat bisa saja melalui Zoom Meeting,” jelasnya saat dihubungi Joglo Jateng, belum lama ini.
Meskipun efisiensi anggaran berdampak pada seluruh Kemenag kota/kab, kata Muhtasit, yang terpenting pelayanan publik tetap berjalan seperti biasanya. Hal ini telah sesuai dari arahan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
“Karena kewajiban negara untuk membayar dan memberikan tunjungan masih ada, dan ASN juga turut melakukan kewajiban yang sama (dengan memberikan pelayanan terbaik, Red.),” ungkapnya.
Di sisi lain, terkait dengan wacana pemberlakukan Work From Anywhere (WFA) atau Work From Home (WFH), Muhtasit belum bisa memberikan jawaban secara pasti. Karena masih menunggu edaran resmi dari Kemenag RI dan Kemenag Kanwil Provinsi Jawa Tengah.
“Kalaupun ada WFH nanti (masyarakat, Red.) yang datang itu dijadwal, dan nanti laporan by sistem WA pimpinan masing-masing. Baik itu untuk urusan pengajuan pernikahan, wakaf, zakat, manasik haji atau umrah. Jadi tidak ada kendala (pelayanan public, Red.),” pungkasnya. (int/adf)