KUDUS – Meski telah dibuka sejak bulan Agustus lalu, Museum Kretek tetap sepi pengunjung. Pihak pengelola juga telah berupaya melakukan tindakan untuk menarik minat masyarakat untuk mengunjungi salah satu museum di Kabuoaten Kudus. Meski begitu, usaha tersebut masih belum membuahkan hasil yang signifikan.
Kepala UPTD Museum Kretek Kudus Yusron mengatakan, sejak tempat tersebut dibuka kembali hanya dikunjungi sebanyak 25 orang per hari pada Senin sampai Jumat. Ketika akhir pekan pengunjung yang datang berkisar 50 sampai 100 orang.
“Jumlah tersebut berbeda ketika di hari normal sebelum Covid. Ketika suasana normal, jumlah pengunjung di hari biasa sekitar 150-an pengunjung,” ucapnya belum lama ini.
Yusron juga menerapkan protokol kesehatan di tempat tersebut dengan mewajibkan penggunaan masker, penyediakan fasilitas cuci tangan dan himbauan menjaga jarak. Bahkan, dari pengelola museum juga membatasi ketika terjadi peningkatan pengunjung yang signifikan. Hal itu bertujuan, agar social distancing tetap berjalan.
Dengan dibukanya kembali wisata ini, lanjut pengelola Musuem Kretek Yusron, diharapkan sebagai hiburan masyarakat untuk penyegaran setelah sekian lama di rumah.
”Namun sekali lagi, wisatawan yang datang wajib menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Kondisi museum yang sepi ini, berdampak pada pedagang di area tersebut. Hal itu seperti yang dirasakan Rumiati, pedagang di kawasan Museum Kretek. Dia mengeluh, pendapatannya menurun akibat sepinya pengunjung.
“Meski begitu, saya tetap bersyukur, karena Museum Kretek sudah dibuka meskipun dalam kondisi seperti ini,” katanya.
Museum Kretek tersebut ditambahi fasilitas WIFI gratis bagi umum. Hal itu merupakan upaya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus guna meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung.(sam/akh)