Penemu Buku Peninggalan Nitisemito Kirim Surat Kepada Museum Kretek Kudus

buku peninggalan Raja Kretek asal Kudus, Nitisemito
TUNJUKKAN: Salah satu buku peninggalan Raja Kretek asal Kudus, Nitisemito. (SYAMSUL HADI/ JOGLO JATENG)

KUDUS – Penemu tiga buku peninggalan Raja Kretek asal Kudus Nitisemito mengirim surat kepada Museum Kretek Kudus. Buku tersebut telah dikirimkan ke Museum Kretek oleh penemunya pada akhir 2019 lalu.

Dari hasil kajian tim ahli Museum Ranggawarsita Semarang dan Museum Kretek Kudus, serta pihak keluarga besar atau ahli waris, buku itu dinyatakan asli. Yudhi Ernawan, cucu Nitisemito mengatakan, pengirim buku tersebut adalah Dhr H G Ott dari Belanda. Buku dikirimkan dalam bentuk paket, di mana di dalamnya terdapat surat dari penemu.

Surat tersebut bertuliskan, “Dear sir/madame. I found this cash book from the kretek factory on the Waterplooplein market in Amsterdam. I hope it helps you for your museum. Best regards G.Ott”.

Baca juga:  Muhammadiyah Gelar Dialog Kebangsaan dengan 2 Paslon Bupati Kudus

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yakni, “Kepada bapak atau ibu. Saya menemukan buku akuntansi dari pabrik rokok yang terdapat di Waterplooplein market, Amsterdam. Saya harap buku ini dapat bermanfaat bagi museum anda. Salam G.Ott.”

Sedangkan, di bungkus dalam paket tertera to the: Kretek Museum Jalan Getas Pejaten Nomor 155. Kec. Jati, Kab. Kudus. Jawa Tengah 59343 Indonesie.

Dia menyebutkan, surat tersebut layak untuk disimpan di museum. “Surat dan bungkus paket buku itu kan bukti pengiriman dari Belanda. Jadi lebih baniknya ditaruh di museum lebih berguna,” terang Yudhi.

Baca juga:  Memperkenalkan Tari Caping Kalo sebagai Warisan Budaya

Ia menambahkan, bungkus paket tersebut dapat menguatkan orisinalitas buku tersebut memang dikirim oleh warga Belanda. Ongkos pengirimannya pun terbilang mahal, sekitar Rp 600 ribu.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Lilik Ngesti mengatakan, pihaknya akan menyimpan surat dan bungkus paket tersebut. “Ini sebagai bukti otentik. Bahwa perjalanan buku akuntansi tersebut benar-benar asli,” jelasnya.

Menurut Lilik pertimbangan untuk menyimpan bungkus paket dan surat yang dikirim itu lantaran keorisinilan. “Itu kan bukti orisinil. Alamat pengirim, terus tulisan tangannya,” katanya. (sam/gih)

Pemdes Ngembalrejo