KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus mendapat penghargaan terbaik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Raihan tersebut berkat komitmen dan dedikasinya dalam transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kepala Dinarpus Kudus Wahyu Haryanti melalui Pustakawan Dinarpus Ninik Mustika Wati menjelaskan, penghargaan tersebut didapat dari ajang Peer Leaming Meeting (PLM) Award yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Perpusnas pada 1-2 Desember 2021. Kegiatan itu diikuti oleh 33 Dinas Perpustakaan Provinsi, 272 kabupaten dan 2.289 perpustakaan desa.
“Perpusnas selalu mengadakan award. 2021 Dinarpus Kudus mendapat beberapa penghargaan. Diantaranya perpustakaan terbaik, lomba cerita dampak layanan, lomba reel challenge, dan lomba best costume. Meskipun kegiatan tersebut dilakukan secara daring,” ujar Ninik.
Pada 2021 lalu, Dinarpusnas Kudus mereplikasikan progam transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada lima perpustakaan desa. Yakni Desa Loram Wetan, Desa Jati Kulon, Desa Tumpang Krasak, Desa Janggalan, dan Desa Gulang.
“Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku saja. Namun juga harus sifat inklusif, agar dapat diakses semua lapisan masyarakat. Dengan progam ini bisa memberikan pembelajaran gratis dan memfasilitasi segala kegiatan masyarakat,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, progam transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut dimulai akhir tahun 2019. Salah satu sebuah progam trobosan bagi perpustakaan di masa sekarang.
“Kami secara resmi mengajukan progam di 2020 dan berkomitmen menjalankan progam tersebut. Alhasil di tahun 2020 Dinarpus Kudus mendapat penghargaan perpustakaan terbaik dan berlanjut di tahun 2021,” pungkasnya. (cr7/fat)