SEMARANG, Joglo Jateng – Bulog Jawa Tengah (Jateng) siap menyalurkan 10 kilogram beras bagi masyarakat Jawa Tengah. Sebanyak 2,3 Juta warga Jateng menjadi target sasarannya.
Kepala Bulog Jateng Ahmad Kholisun mengatakan, pemberian beras tersebut merupakan upaya Bulog Jateng untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan bantuan pangan.
“Bantuan pangan ini di Jateng, akan dibagikan kepada 3.574.715 penerima manfaat. Tapi nanti yang di Kanwil Jateng ada 2.358.977 KK. Untuk sisanya dilayani dari Kanwil Yogyakarta,” katanya melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Kholisun menjelaskan, SPHP ini dilakukan sepanjang tahun 2023, dan telah terlaksana Januari hingga Desember mendatang. Adapun beras untuk SPHP ini diimpor dari sejumlah negara seperti Thailand dan Vietnam. Kini realisasi program itu sudah mencapai 64.000 ton.
“Untuk SPHP (operasi pasar) kita lakukan di seluruh Jateng melalui pasar-pasar. Ini ada 133 pasar dengan jumlah pedagang 538 pedagang. Di samping melalui pedagang pasar Bulog juga menawarkan SPHP melalui RPK, TPK, ritel modern, juga kerjasama dengan pemerintah daerah melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk dilakukan gerakan pusat,” terangnya.
Lebih lanjut, Bulog Jateng sudah memastikan bahwa stok beras di Jateng bakal aman sampai enam bulan ke depan. Saat ini ada 203.851 ton stok beras yang ada di Bulog Jateng.
“Stok beras saat ini 203.851 ton. Ini terdiri dari stok operasional dan PDP (persediaan dalam perjalanan). Ada empat cabang, cabang Semarang, Pati, Surakarta, dan Pekalongan,” tandasnya.
Terpisah, Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, untuk menjaga stabilitas pangan, pihaknya sudah memerintahkan satgas pangan, yang terdiri dari pemda, kepolisian, dan kejaksaan untuk mengecek ketersediaan sembako, khususnya beras.
“Tentunya kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum itu. Jadi ketersediaan pangan untuk di Jateng akan mampu kita atasi,” tandas Nana di kantornya, belum lama ini. (luk/gih)