Pengadaan Beras dalam Negeri Capai 125 Ribu Ton

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun menyebut pengadaan jumlah beras dalam negeri tahun 2023 mencapai angka 125 ribu ton. Menurutnya, jumlah beras ini lebih banyak dibanding impor.

“Sedangkan impor yang masuk baru sekitar 78 ribu ton untuk tahun ini, tetapi ini memang masih akan terus berjalan. Mungkin akan ada tambahan sekitar 80 ribuan (dari impor),” ujar Kholisun, belum lama ini.

Perihal beras impor, lanjut Kholisun, seluruhnya diatur oleh Bulog Pusat. Sehingga Perum Bulog Kanwil Jateng sifatnya hanya menerima saja.

“Bulog Jateng itu sifatnya given (menerima), karena yang melakukan impor itu dari Bulog Pusat. Sumber impor dari negara Vietnam, Thailand, Myanmar, dan sedikit dari Kamboja,” imbuhnya.

Menurut informasi yang ia terima dari pusat, Kholisun membenarkan bahwa negara-negara tersebut sedang membatasi eskpornya. Oleh karena itu, terjadi pengurangan impor beras di Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Beberapa negara memang membatasi bahkan menghentikan ekspor. Sehingga tidak mudah untuk mengimpor beras dari negara-negara lain saat ini,” sambungnya.

Kholisun mengaku kualitas beras yang diimpor oleh Bulog tergolong kategori beras premium. Ia menambahkan, beras impor itu akan disalurkan sewaktu-waktu jika memang diperlukan.

“Kita salurkan di Indonesia sebagai cadangan pangan Pemerintah, kita salurkan sewaktu-waktu jika memang diperkukan. Seperti bantuan pangan dan  intervensi pangan untuk mengendalikan harga beras di pasar,” jelasnya.

Meskipun jumlah beras impor tak sebanyak tahun sebelumnya, Kholisun memastikan pasokan beras di Jateng cukup hingga tahun 2024 mendatang.

“Stok beras Kanwil Jateng ada 76 ribu ton yang sudah di gudang, tetapi stok ini akan ditambah dengan stok PDP (persediaan dalam perjalanan), itu ada 80 ribu ton. Jadi total stok Kanwil Jateng sekitar 156.000 ton,” ungkapnya.

Ia memastikan stok beras itu aman hingga akhir tahun. Bahkan menurutnya, surplus stok beras itu masih cukup hingga bulan April 2024 mendatang.

“Kebutuhan penyaluran Jateng itu ada bantuan pangan masih ada 2 lokasi butuh sekitar 45 ribu ton, SPHP 20 ribu ton, sehingga pengeluaran itu sekitar 65 ribu ton. Akhir tahun butuh sekitar 90 ribu ton. Insyaallah sisanya cukup sampai bulan April 2024 besok,” terangnya.

Lebih lanjut, Kholisun menyebut prediksi panen raya akan jatuh pada bulan Maret 2024. Pihaknya akan menjaga ketahanan pangan nasional menjelang panen raya nanti.

“Kami akan melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya dengan mengikuti ketentuan yang ada, menjaga kualitas dan harganya sesuai dengan regulasi,” tandasnya.

Kholisun juga menyebut pada tahun 2024 Bulog Kanwil Jateng akan menargetkan pengadaan di atas 2.000 ton beras jika produksinya mencukupi saat panen raya pada April 2024. (luk/gih)