Kasus Tawuran Pelajar di Pemalang Makin Marak

TUNJUKKAN: Polres Pemalang saat menunjukkan barang bukti sajam yang digunakan untuk aksi tawuran, beberapa waktu lalu. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dinas Sosial Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos KB PPPA) Kabupaten Pemalang, mencatat kasus kekerasan antar pelajar di 2023 dan 2024 semakin marak. Penyebab utama aksi karena keinginan mereka yang ingin tampil eksis dan mudahnya akses media sosial, sehingga meniru hal-hal yang seharusnya tidak ditiru.

Kepala Dinsos KB PPPA Pemalang Mu’minun melalui Kepala Bidang PPPA Dinsos KB PPPA Pemalang Triyatno mengatakan, mendapatkan beberapa laporan tentang kasus tawuran pelajar oleh masyarakat semakin marak. Contohnya pada 2023 pihaknya menangani kasus tersebut yang mengakibatkan satu anak meninggal dunia akibat luka senjata tajam.

Selamat Idulfitri 2024

“Ya kasus di tahun lalu sempat viral itu kita maju menangani, karena pelaku dan korban semua masih usia anak jadi harus dilindungi serta diberi pengarahan. Cuma yang disayangkan benda-benda sajam yang digunakan dijual secara bebas di internet,” terangnya.

Baca juga:  Wasisto Siap Dipasangkan dengan Siapa Saja

Fenomena remaja tawuran ini, menurutnya suatu hal yang baru di Pemalang, karena biasanya hanya sering terjadi di kota-kota besar bukan kabupaten yang mempunyai lingkup kecil. Di mana setelah diselidiki perkelahian kelompok remaja itu tidak memiliki konflik atau permasalahan mendasar, hanya ingin menunjukkan eksistensi hingga melakukan hal-hal melanggar hukum, bahkan melukai orang lain.

Dalam rangka pencegahan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi atau OPD terkait bekerja sama mencegah perilaku negatif ini. Di mana menekankan tiga pilar masyarakat untuk membantu didalamnya yaitu orang tua, sekolah dan masyarakat harus ikut memberikan pengertian kepada para remaja.

Baca juga:  PDIP Pemalang Banjir Pendaftar Bacabup dan Bacawabup

“Bukan hanya sekolah saja yang wajib mendidik anak-anak, tetapi orang tua dan masyarakat juga harus tampil didalamnya. Dengan kerja sama yang baik maka akan tercipta lingkungan kondusif, berikan pengertian atau alihkan kegiatan negatif ke positif, sehingga mereka bisa lebih memahami serta saling mengerti tanpa harus melukai,” tuturnya.(fan/sam)