KUDUS , Joglo Jateng – Museum Kretek Kudus menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dengan kesempatan belajar melinting rokok secara tradisional. Hal ini bertujuan untuk melestarikan dan memberikan pemahaman kepada wisatawan yang datang ke Kudus.
Edukator Museum Kretek Kudus, Novi Nurhayati menjelaskan proses kunjungan dan edukasi yang ditawarkan museum. Pengunjung biasanya ditemani pemandu atau bisa juga kunjungan mandiri.
“Di spot linting, ada pemberitahuan bahwa praktek linting harus menghubungi resepsionis terlebih dahulu,” ujar Novi.
Ia menambahkan, bahan baku tidak disediakan di ruang pamer. Mengingat alat peraga linting hanya boleh digunakan oleh pengunjung berusia 18 tahun ke atas.
Museum menyediakan satu set meja linting yang bisa dipakai oleh empat pasang atau delapan orang sekaligus. Alat linting ini merupakan sumbangan dari salah satu perusahaan rokok. Sebelum melinting, dirinya menjelaskan cara mengurai tembakau dan tata caranya.
Selain linting, Museum Kretek juga memamerkan berbagai koleksi terkait sejarah kretek. Termasuk peran kretek dalam dana kemerdekaan dan tokoh-tokoh kretek yang juga dikenal sebagai pahlawan. Materi edukasi disesuaikan dengan level pengunjung, mulai dari TK/PAUD hingga pengunjung umum.
Novi menyebutkan, pengunjung terbanyak museum adalah anak-anak TK dan PAUD. Namun, untuk materi terkait produk tembakau, hanya diperuntukkan bagi pengunjung berusia 18 tahun ke atas.
“Saat ini, museum belum menambah koleksi terbaru. Namun, rencananya akan ada pameran yang akan diadakan pada Oktober. Bertepatan dengan ulang tahun museum,” tambahnya.
Dengan adanya fasilitas belajar melinting ini, Museum Kretek Kudus tidak hanya menjadi tempat untuk mempelajari sejarah. Tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada pengunjung tentang salah satu warisan budaya Kudus.
“Pengunjung diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan proses pembuatan kretek secara tradisional,” pungkasnya. (cr3/fat)