JEPARA, Joglo Jateng – IPB University hadir di tengah-tengah masyakarat melalui Program Pengabdian Masyarakat, Dosen Pulang Kampung (Dospulkam). Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat (DPMA) menjadi sarana bagi para dosen untuk mengaplikasikan hasil riset dan memberikan solusi bagi permasalahan di masyakarat.
Kegiatan Dospulkam yang diketuai oleh Rici Tri Harpin Pranata, M.Si dari Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB mengusung tema Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian ini dilaksanakan pada 14 September 2024 di Sekolah Semai, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Acara ini bertujuan untuk menguatkan kemandirian pangan di sekolah agar dapat membantu mengatasi tantangan multisektor, termasuk pemenuhan gizi dan kesehatan, pendidikan, serta ketahanan pangan.
“Sekolah tangguh pangan dan pertanian mendorong kemandirian pangan di level sekolah untuk peningkatan kualitas gizi dan kesehatan anak, sarana edukasi pertanian, dan perbaikan sistem pangan lokal,” ujar ketua tim, Rici Tri Harpin Pranata, M.Si.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa dengan inovasi Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian semakin memperkuat edukasi pertanian dan linkgungan untuk mendukung regenerasi SDM pertanian, karena anak-anak sudah dikenalkan sejak dini tentang pertanian. Selain itu, program ini mendorong agar sekolah mampu memenuhi kebutuhan pangan berkualitas dengan mengintegrasikan kebun atau lahan terbatas sekolah dengan pengelolaan kantin sekolah, serta pendampingan pengelolaan kantin sehat dalam menyediakan pangan berkualitas.
Acara yang berlangsung di ruang kelas Sekolah Semai ini melibatkan puluhan peserta dari guru, pengelola kantin sekolah dan pengelola kebun sekolah.
Kepala Sekolah Semai, Ibu Tri mengapresiasi program Dospulkam IPB dan mengucapkan terimakasih sudah berbagi ilmu dan pengalaman serta berkenan hadir ke Jepara untuk mendampingi Sekolah Semai. Beliau berharap program ini dapat terus dilanjutkan.
“Semoga menjadi langkah awal untuk mewujudkan cita-cita Semai menjadi sekolah yang berdaya dalam pangan, semoga kolaborasi ini terus berlanjut kaitannya dalam pangan sehat dan bermutu di sekolah,” ucap Ibu Tri.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa pembicara dari Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi dan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian yang menyampaikan materi yang sangat relevan dengan kondisi sekolah.
Tri Budiarto, MSi menyampaikan materi “Pertanian Terpadu di Lingkungan Sekolah”. Ia menjelaskan tentang pentingnya pertanian terpadu bagi siswa dan bagaimana peran guru dalam implementasinya.
“Pertanian terpadu sangat baik untuk pengetahuan holistik siswa dalam memahami pertanian, keterampilan praktis seperti menanam, merawat, dan memanen hasil, serta kepedulian lingkungan,” ujar Tri.
Narasumber kedua Firman Muhammad Basar, M.Pd. menyampaikan materi “Kecukupan Gizi dan Keamangan Pangan Melalui Penerapan GMP, SSOP, dan HACCP”. Ia menjelaskan terdapat standar yang perlu dipenuhi dalam produksi, pengolahan dan distribusi pangan baik di level industri maupun di level kantin sekolah agar menghasilkan produk yang bermutu.
“Sangat penting untuk menerapkan GMP, SSOP, dan HACCP dalam proses sejak awal hingga akhir dari pengolahan pangan. Bagaimana standar produksi, sanitasi yang baik, serta jaminan keamanan pangan agar terhindar dari bahaya-bahaya yang bisa saja muncul,” pungkas Firman.
Selain itu, pada kesempatan ini, Dosen IPB University memberikan benih-benih unggul tanaman sayur dan buah untuk di semai di lahan terbatas sekolah oleh pengelola kebun, guru, dan siswa yang nanti hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kantin sehat sekolah. (*/gih)