Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Oleh: Fella Ulya Fahma, S.Pd

PEMBELAJARAN diferensiasi merupakan strategi yang menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), pembelajaran diferensiasi penting untuk mengakomodasi keberagaman karakteristik siswa, terutama dalam materi yang dianggap sensitif, seperti pubertas.

Buku Pop Up (Bu Pop) sebagai media visual dan interaktif diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu pemahaman siswa mengenai perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama masa pubertas. Artikel ini membahas implementasi pembelajaran diferensiasi menggunakan Bu Pop untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pubertas di SD.

Dalam konteks ini, Bu Pop sebagai alat bantu visual berperan menyediakan elemen interaktif yang memudahkan siswa memahami konsep-konsep yang abstrak dan kompleks melalui visualisasi dan pengalaman multisensori. Buku Pop Up adalah buku yang memiliki elemen tiga dimensi (3D) yang muncul ketika halaman dibuka.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Bu Pop mampu menggabungkan aspek visual, audio dan kinestetik dalam satu media, membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memudahkan pemahaman siswa, terutama yang cenderung lebih tertarik pada pembelajaran visual dan manipulatif. Dalam materi pubertas, buku pop up dapat menampilkan gambaran anatomi tubuh manusia, perubahan yang terjadi selama masa pubertas dan berbagai aspek lain yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Pembelajaran dimulai dari guru memberikan penjelasan mengenai konsep dasar pubertas. Penjelasan ini dimulai dengan scan barcode atau klik link https://lynk.id/fellaulya/page/a yang menampilkan video,  gambar interaktif  tentang perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, seperti perubahan bentuk tubuh, perubahan suara dan pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Dengan menggunakan link ini, siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang disampaikan, karena mereka dapat melihat langsung gambaran perubahan fisik yang terjadi. Pada link itu juga tersedia menu game, tugas, kegiatan siswa dan nomor untuk melaporkan tindakan kejahatan seksual pada anak.

Setelah penjelasan, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan gaya belajar mereka. Pembagian kelompok ini dilakukan untuk memastikan setiap siswa belajar dengan cara yang paling sesuai dengan mereka.

Terdiri dari Kelompok Visual, ini difokuskan pada eksplorasi lebih lanjut terhadap Buku Pop Up. Mereka diminta menyusun buku pop up dengan konten ciri–ciri pubertas pada perempuan.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Kemudian, Kelompok Auditory, diberi kesempatan mendiskusikan lebih lanjut tentang materi ciri–ciri pubertas pada laki-laki. Dengan mendengarkan penjelasan tambahan dari guru atau melalui rekaman audio. Terakhir, Kelompok Kinestetik, siswa dalam kelompok ini dilibatkan dalam kegiatan mempelajari gerak dan lagu yang berkaitan dengan hal tersebut.

Dari hasil penelitian mengenai implementasi pembelajaran diferensiasi dengan Bu Pop (Buku Pop Up), dapat disimpulkan siswa lebih terbuka dan percaya diri untuk memahami perubahan diri pada masa pubertas. Ini menandakan keterampilan berpikir kritis peserta didik semakin berkembang.(*)