AGUS Sutisna salah satu politisi Jepara kini didapuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Periode 2024-2029. Jalan menjadi ketua ini tidak mudah. Ada serangkian proses yang harus ia lalui.
Agus menapaki karirnya sebagai akademisi yang kemudian berhilir di dunia politik. Ia awalnya mengenyam pendidikan di SD N Citarip Barat 1 Bandung, Jawa Barat dan SMP N 8 Kabupaten Bandung.
Kemudian, Sekolah Teknologi Ilmu Komputer Bandung Jawa Barat dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Semarang, Jawa Tengah. Di sana, kata Agus, ia mengasah kemampuan teknologi serta bahasa dengan tekun. Hingga akhirnya, kemampuan tersebut mengantarkannya lihai dalam bercakap bahasa Indonesia serta bahasa Inggris.
Lanjut, di perguruan tinggi S1 ia mengambil jurusan Ilmu Hukum di Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah. Kemudian Pasca Sarjana (S2) mengambil jurusan yang sama, yaitu Ilmu Hukum juga di UMK, Jawa Tengah. Lalu, Program Doktor jurusan Ilmu Hukum di Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai politisi dengan gelar doktor, Agus mengaku bahwa pendidikan sebagai kebutuhan bagi diri untuk memperluas wawasan, meningkatkan kapasitas diri, serta merambah koneksi. Di mana dengan pendidikan ia merasa terbantu ketika menjalankan tugas, pokok, dan fungsi selama ia menjabat di DPRD.
Misalnya, dalam pembahasan regulasi maupun badan anggaran. Agus mampu menguasai karena bekal yang selama ini ia dapatkan di bangku pendidikan, ia ejawantahkan ketika rapat pembahasan tersebut.
“Orientasi saya mengikuti pendidikan sampai S3 sangat membantu tugas-tugas saya selama di DPRD. Dengan pendidikan hukum yang selama ini saya peroleh memberikan sumbang pikiran dan bisa mempercepat proses pembahasan,” ungkapnya pada Joglo Jateng saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Agus menyebut, menjalani amanah sebagai wakil rakyat, seorang politikus harus berbekal ilmu pengetahuan. Sebab, dengan pengetahuan, para pemimpin dapat menunjukkan etika cara berpikir dan berpolitik yang santun dan dewasa. Terlebih, anggota dewan merupakan tokoh panutan bagi masyarakat.
Sebab kecintaannya terhadap pendidikan, Agus bahkan memiliki prinsip mendidik keluarganya dengan berinvestasi dalam bidang pendidikan dibanding investasi harta benda. Sebab, baginya, investasi pendidikan memberikan manfaat jangka panjang juga membuka peluang untuk mobilitas sosial dan ekonomi.
“Bekal pendidikan sangat penting sebagai bekal politik. Karena kita bisa menentukan arah kita saat menerima aspirasi daripada masyarakat,” jelasnya.
Masuk PPP
Kehidupannya sewaktu di pendidikan menjadi bekal memasuki dimensi politik praktis. Dengan jurusan Ilmu Hukum yang ia tekuni, menggembleng pandangannya terhadap politik.
Ia memilih berkecimpung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jepara. Sejak 2009 sampai akhir periode 2026, distruktural partai ia ditetapkan sebagai pengurus harian di DPC PPP Jepara.
Agus pun menjadi salah satu dewan paling lama di Tamansari atau Kantor sekretariat DPRD Jepara. Ia ikut dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2014, 2019, dan 2024 di Dapil 1 yaitu, Kecamatan Jepara, Tahunan, Kedung, dan Karimunjawa.
Selain itu, beberapa jabatan yang pernah ia emban di antaranya, Ketua Komisi D Bidang Infrastruktur periode 2014-2019, Ketua Fraksi PPP dan Ketua Komis A periode 2019-2024, Ketua Sementara DPRD Jepara Periode 2024, dan terpilih menjadi Ketua DPRD Jepara Periode 2024-2029.
Agus bercerita banyak tentang langkah pengabdiannya di DPRD yang tidak dicapainya dengan instan. Berhasil lolos menjadi bagian DPRD selama tiga periode merupakan dukungan dari keluarga serta masyarakat. Dengan itu, ia berkomitmen untuk menjalankan tugas dewan dengan sebaik mungkin.
Seperti, menangani permasalahan sosial, kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur yang semua itu harus dikerjakan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Memperjuangkan kemaslahatan masyarakat. Ini menjadi tantangan terberat karena keterbatasan anggaran dan masih banyak sekali masyarakat yang membutuhkan uluran tangan pemerintah,” ungkapnya.
Meski begitu, di ranah politik ia mengatakan, cukup menikmati segala proses dinamika perpolitikan.
“Minimal kita intropeksi kualitas kerja di internal DPRD, baik dimulai dari tugas, pokok, dan fungsi. Kemudian, kedisiplinan. Dengan kita disiplin kita dapat menjadi contoh bagi lainnya,” ucapnya. (cr4/gih)