SEMARANG, Joglo Jateng – Ratusan warga Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara dari berbagai etnis antusias mengikuti kirab budaya. Kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu ke- 2.
Para peserta kirab budaya yang terdiri dari perwakilan masing-masing etnis tampak anggun dengan pakaian tradisionalnya. Ada yang dari etnis Tionghoa, Arab, Jawa, Banjar, Madura, sampai Bugis.
Kirab budaya berlangsung selama satu jam, mulai pukul 07.00 hingga 08.00. Rute awal dari eks Alfamart Petek dan berakhir di Gazebo Kampung Melayu.
Bendahara Pokdarwis Kampung Melayu, Abdul Aziz menjelaskan, rangkaian HUT Pokdarwis Kampung Melayu ke-2 ini sudah berlangsung mulai Sabtu (18/1/2025) sampai Minggu (19/1/2025). Pada Sabtu lalu, pihaknya mengadakan live music yang dimeriahkan oleh sejumlah band lokal. Mulai dari Spirit 23 Band, Om Swara Gembira Reborn, Jarke Band, dan Om Khojas.
“Hari Minggu ini kita semarakkan Kirab Budaya. Di sini banyak kuliner dan penampilan dari masing-masing etnis juga (setelah kirab budaya selesai, Red.). Kita tekankan gelar seni budaya yang terkait dengan Kampung Melayu,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Minggu (19/1/25).

Pihaknya mempersiapkan rangkaian acara ini selama kurang lebih tiga bulan. Abdul Aziz bersyukur, acara ini turut didukung oleh banyak pihak ketiga. Mulai dari Kementerian Kebudayaan RI, Pemkot Semarang, dan masyarakat sekitar.
Pada perayaan tahun sebelumnya, kata Aziz, HUT Pokdarwis Kampung Melayu dibarengi dengan peresmian gazebo dan replika berbentuk kapal sebagai ikon dari Kampung Melayu itu sendiri.
“Kenapa kapal? karena dulunya Kampung Melayu ini merupakan pusat perdagangan, serta menjadi jalur atau transit untuk perdagangan,” ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan adanya perayaan HUT ini, tahun depan bisa lebih meriah. Selain itu, semakin banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk berkunjung ke Kampung Melayu.
Sementara itu, salah satu warga RT 3 RW 3, Lestasi (49) mengaku senang bisa menjadi salah satu peserta kirab budaya kali ini. Ia cukup bangga lantaran di era modern ini, Kampung Melayu tetap terus melestarikan akulturasi budaya yang saat ini dinilai hampir punah.
“Semoga tahun depan lebih bagus dan meriah dari tahun ini dan berkembang, kalau bisa mendunia,” harapnya. (int/adf)