KUDUS – UPT BLUD Puskesmas Jati melakukan inspeksi sanitasi di sejumlah depot air minum di wilayah kerjanya, kemarin. Kepala UPT BLUD Puskesmas Jati, Amad Muhammad mengatakan, kegiatan inspeksi sanitasi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pihaknya untuk memastikan kelaikan air minum yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
“Total ada 27 depot. Untuk inspeksinya kami lakukan secara bertahap,” jelasnya.
Dari inspeksi tersebut, Amad mengungkapkan, pihaknya banyak mendapatkan temuan para pemilik depot yang kurang peduli dengan standar higiene sanitasi. Seperti tidak menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum melakukan pengisian air minum.
Selain itu, pihaknya juga menemukan banyak alat untuk membersihkan galon dalam keadaan kotor. Dan filternya sudah melewati masa penggunan. “Untuk filter pada mesin pemompa air minum itu idealnya harus diganti setiap tiga bulan sekali. Namun banyak yang belum diganti, padahal sudah kotor,” jelasnya.
Dengan adanya penemun ini, pemilik depot hanya mendapatkan sanksi. Melainkan hanya berupa peringatan untuk lebih meningkatkan higiene sanitasi di depotnya.
Amad mengaku, pihaknya sudah kerap melakuan teguran kepada para pemilik untuk lebih bersih dalam menjalankan usaha ini. Hanya saja, kebanyakan mereka membandel untuk menjalankan instruksi yang diberikan.
“Hal terpenting dari usaha air minum adalah penggunaan sinar UV, untuk mematikan kuman di dalam air. Tadi saya cek, semuanya dalam kondisi menyala,” tandas dia.
Selain melakukan inspeksi sanitasi, rencananya pihak UPT BLUD Puskesmas Jati akan melakukan uji bakteriologis dalam air minum yang dijual di depot-depot tersebut. Hal ini ditujukan untuk memastikan bahwa air yang dikonsumsi oleh masyarakat bebas dari bakteri patogen. Seperti Essercia Coli dan Colifom. (ila/mg8)