RSJD Surakarta Punya Penanganan Lengkap Penyakit Nyeri Punggung

PENANGANAN: Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis RSJD Surakarta, dr. Niken Budiastuti Sp.KFR saat mengobati pesien nyeri punggung, belum lama ini. (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

SURAKARTA, Joglo Jateng – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta memiliki penanganan lengkap penyakit nyeri punggung. Dari mulai penanganan mengunakan laser, obat-obat, fisioterapi, okupasi terapi hingga akupuntur.

RSJD Surakarta juga mempunyai beberapa dokter spesialis dalam menangani penyakit tersebut. Dari mulai dokter saraf, penyakit dalam hingga rehabilitasi medis.

“Dokter lengkap, obat-obatan juga sudah lengkap. Dari rehab medis bisa diberikan laser, bisa disuntik, bisa fisioterapi, okupasi terapi dan akupuntur. Jadi di sini sudah lengkap untuk penganan nyeri punggung,” kata Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis RSJD Surakarta, dr. Niken Budiastuti Sp.KFR, belum lama ini.

Baca juga:  Yoga Bantu Dorong Metabolisme saat Berpuasa

Dia menjelaskan, penanganan nyeri punggung disesuaikan dengan penyebabnya. Sehingga penganan membutuhkan bermacam jenis pengobatan. Salah satunya dengan memberikan obat saat nyeri punggung akibta penyakit organ dalam.

“Pengobatan juga perlu melihat penyebabnya. Kalau sakit ginjal, yang diobati sakit ginjal itu menghilangkan nyeri punggung. Bisa dengan beberapa tindakan, seperti dengan obat-obatan untuk mengatasi penyebabnya atau nyerinya,” jelas dia.

Dirinnya menuturkan, psikogenik atau masalah pikiran juga bisa menyebabkan nyeri punggung. Sedangkan cara pengobatannya bisa dengan opukasi terapi.

“Nyeri punggung bawah karena psikologis bisa diberikan terapi relaksasi. Yang terbaru akupuntur terapi itu. Diberikan tusuk jarum ke titik-titik akupunktur untuk mengurangi nyeri,” paparnya.

Baca juga:  Ahli Gizi Imbau tak Konsumsi Teh dan Kopi saat Sahur

Selain itu, perbaikan jaringan dan mengurangi nyeri juga bisa tangani dengan laser dan fisioterapi. Seperti menggunakan alat sinar, elektrik simulasi ataupun latihan punggung.

Sedangkan untuk nyeri punggung akibat saraf kejepit atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP) seharusnya dapat dicegah. Seperti merubah pola hidup dan olahraga yang sifatnya aerobik.

“Penyebab itu seharusnya bisa dicegah dengan perubahan pola hidup. Seperti bergerak lebih aktif dan juga olahraga. Saat beraktivitas posisi tubuh harus sesuai. Seperti duduk tidak boleh bersandar, saat mengambil barang tidak boleh bungkuk untuk menghindari cedera otot,” ungkapnya.

Baca juga:  Yoga Bantu Dorong Metabolisme saat Berpuasa

Dr. Niken menambahkan, nyeri punggung tidak terbagi menurut rentan usia. Sehingga semua usia bisa merasakan. Akan tetapi, gejalanya terjadi dengan rentan waktu yang berbeda. “Seperti nyeri punggung bawah akibat kecelakaan ataupun cedera mendadak gejalanya bisa 3 bulan lebih. Sedangkan nyeri punggung akut gelajanya terjadi kurang dari bulan,” pungkasnya. (lut/gih)