KUDUS, Joglo Jateng – Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Banat terus bekali para pelajarnya dengan pembelajaran yang bernilai positif. Diantaranya melalui unggulan madrasah dalam Muatan Lokal (Mulok). Mulok sendiri terdiri dari tiga pembelajaran. Yakni musyafahah, mutholaatul kitab, dan ke-NU-an.
Kepala MA NU Banat, Shohibul Huda menjelaskan, unggulan muatan lokal yang dimiliki madrasahnya belum tentu ada di MA lainnya. Karena mulok menjadi ciri khas masing-masing madrasah.
“Tak hanya sekadar teori saja, dalam pembelajaran mulok disertai juga dengan praktek. Pembelajaran kami mencakup semuanya, kognitif, psikomotorik, dan juga afektif,” terangnya.
Pihaknya menyampaikan, muatan lokal musyafahah mengajarkan bagaimana cara mengaji Al-Qur’an yang sesuai dengan tajwid dan kaidahnya. Setelah itu, pembelajaran dapat dipraktekkan dengan guru masing-masing. Sehingga para guru dapat mendiagnosa kemampuan mengaji para pelajar.
“Dari sana, kami dapat mendiagnosa pelajar yang sudah lancar atau belum mengajinya. Jika kurang lancar akan ada materi tambahan khusus. Sehingga tidak ketinggalan dengan temannya yang sudah lancar,” imbuhnya.
Selanjutnya muatan lokal mutholaatul kitab (mutkit), MA NU Banat juga masih terus menjaga dan melestarikan ajaran ulama terdahulu dengan kajian kitab salaf atau kitab kuning. Mutkit ini bertujuan untuk memahami Al-Qur’an dan juga Hadist. Yang ketiga, muatan lokal ke-NU-an, mempelajari tentang akidah ahlussunah wal-jamaah.
“Kami memberikan pengetahuan kepada para pelajar terkait amaliyah keseharian sesuai dengan ahlussunah wal jamaah. Tidak terlepas dari Qur’an Hadist, Al Qur’an, Hadist, ijma’ ulama, dan juga qiyas,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan, MA NU Banat tak hanya mengembangkan materi keagamaan saja. Madrasah tersebut telah banyak melahirkan alumni-alumni berprestasi, baik di bidang umum maupun keagamaan.
“Untuk yang berprestasi di bidang umum, kini banyak yang melanjutkan studinya di Australia, Jerman, dan Korea. Untuk yang keagamaan, banyak yang melanjutkan ke Mesir, Yaman, dan Turki. Banyak juga yang bergelut dibidang kedokteran, baik dalam maupun luar negeri,” paparnya.
Saat ini, MA NU BANAT menjadi salah satu madrasah di Kudus yang memiliki jurusan terlengkap, meliputi jurusan IPA, IPS, Bahasa, dan Program Keagamaan (PK). Pihaknya berharap, kedepannya para pelajar MA NU BANAT dapat lebih berprestasi lagi dan dapat berkiprah di masyarakat, tak hanya lokal, tapi juga nasional dan internasional. (cr1/fat)