Oleh: Hayuningsih, S.Pd.
Guru TK Negeri Pembina, Kec. Karanganyar, Kab. Demak
PENDIDIKAN merupakan suatu proses yang didalamnya memiliki maksud dan tujuan yang mengarah pada pengembangan potensi yang dimilki oleh setiap manusia. Baik sebagai manusia atau sebagai masyarakat (Nurkholis, 2013). Pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan dan penyesuaian terhadap masyarakat. Namun, penanaman pendidikan karakter pada peserta didik masih belum begitu tertanam dengan kuat.
Masyarakat selalu memiliki presepsi bahwa lembaga pendidikan formal lah yang hanya berkewajiban dan memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan menanamkan karakter pada anak. Padahal, semua pihak baik dari guru, orang tua, dan masyarakat ikut terlibat juga dalam mendidik dan menanamkan karakter pada anak, guna mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Fatimah Khadir S (2013) menjelaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan didukung oleh mutu input. Salah satunya adalah penyediaan sarana dan prasarana belajar yang mendukung. Pendidikan Karakter di TK Negeri Pembina Kecamatan Karanganyar saat ini perlu dilakuan kembali untuk memberikan penguatan karakter baik pada anak-anak. Dimana hal tersebut bisa dilihat dari sikap anak-anak yang tidak sopan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua diatas mereka. Berkata kasar, dan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka. Oleh karena itu para orang tua dan tenaga pendidik harus bekerja sama dalam membenahi karakter anak dan siswanya melalui metode pendidikan karakter.
TK Negeri Pembina menerapkan bagaimana pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Adapun karakter-karakter itu di antaranya adalah agama, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu. Kemudian semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
Pertama, karakter agama. Yaitu mengenalkan pada peserta didik supaya mengetahui agama yang dianutnya yaitu agama Islam dan mengerti tentang ajaran-ajaranya. Di antaranya mengetahui tentang rukun Islam. Kedua, jujur. Anak dilatih untuk berperilaku jujur dan tidak membohongi sesama teman, orang tua, guru, dan siapa pun yang sama kita sekalipun pada orang yang belum dikenal. Karena perilaku jujur adalah suatu perilaku yang dimana orang itu selalu dapat dipercaya baik perkataan ataupun tindakan dan pekerjaan karakter. Jujur merupakan karakter yang mempunyai sifat-sifat yang positif dan mulia.
Ketiga, disiplin. Anak dilatih untuk disiplin dalam suatu hal baik itu di rumah atau di sekolahan. Karena disiplin merupakan perilaku yang dilakukan seseorang dalam rangka mematui/mentaati peraturan yang ada. Keempat, mandiri. Anak diajak untuk bisa mandiri tidak tergantung pada orang lain atau orang tua. Artinya setelah anak masuk TK harus bisa mandiri terutama mandiri. Ketika di sekolah anak harus bisa aktivitas sendiri tanpa bergantung pada ibu. Misalnya ibu atau bapak menunggui didalam atau diluar kelas, anak dilatih bisa menyelesaikan kegiatan sendiri tanpa bantua orang lain. Kelima, rasa ingin tahu. Mengajak anak agar punya keberanian untuk bertanya dan mendapatkan jawaban supaya anak bisa kreatif dalam berfikir.
Peran orang tua sangat penting untuk ikut serta dalam meningkatkan karakter anak pada saat di rumah. Agar bisa berjalan bersama sama antara guru dan orang tua dalam menstimulasi pendidikan karakter anak sesuai yang diharapkan. Parenting dilakukan secara rutin di sekolah agar orang tua memahami pola asuh yang tapat pada anak .
Upaya-upaya tersebut diatas diharapkan diimplementasikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya dalam segi pendidikan karakter. Orang tua harus selalu mengawasi perkembangan anaknya sehari hari di rumah agar mereka tumbuh menjadi anak yang berkarakter dan bisa menjadi penerus cita-cita bangsa Indonesia. Aamiin. (*)