Oleh: Siti Aminah, S.Pd.SD
Guru SDN 01 Samong, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN Pancasila merupakan mata pelajaran yang diterapkan pada kelas satu sekolah dasar di Kurikulum Merdeka. Bertujuan agar siswa menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat jasmani dan rohani, barakhlak mulia, berbudi pekerti luhur. Kemudian memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, bertanggung jawab sesuai hati nurani, serta mampu megikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Salah satu materi yang diajarkan pada pendidikan Pancasila adalah Aku Suka Bergotong Royong. Pembelajaran gotong royong memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sejak dini. Karena mengedepankan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi, dan tolong menolong untuk meringankan beban orang lain.
Kondisi yang dihadapi guru kelas satu di SDN 01 Samong pada proses pembelajaran di kelas dalam materi Aku Suka Bergotong Royong menggambarkan siswa belum aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut turut disebabkan oleh guru yang cara mengajarnya hanya menerapkan metode ceramah saja. Sehingga siswa cepat merasa bosan dan tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi menurunya keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran dengan baik, sehingga mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam materi Aku Suka Bergotong Royong kelas 1 di SDN 01 Samong.
Guru pada proses pembelajaran menggunakan game estafet bola. Yakni permainan bola kecil yang dimainkan secara berkelompok. Permainan ini membutuhkan kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Menurut Saefudin (2012), metode permainan adalah suatu cara penyajian materi pelajaran melalui berbagai macam bentuk aktivitas permainan untuk menciptakan suasana menyenangkan, serius tetapi santai. Sehingga siswa akan belajar dengan gembira.
Proses pembelajaran materi Aku Suka Bergotong Royong dimulai dengan kegiatan dengan bermain tradisional yang mengandung nilai gotong royong yaitu game estafet bola. Guru membuat empat kelompok. Setelah itu siswa diminta untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya. Kelompok yang lebih dahulu mengumpulkan bola paling banyak, ialah pemenangnya. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa bahwa bermain game estafet bola merupakan salah satu contoh kegiatan bergotong royong. Melalui metode game estafet bola, siswa dalam proses belajar di kelas menjadi lebih aktif dan senang, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kelebihan metode permainan yakni dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas siswa bukan hanya fisik tetapi juga mental. Di samping itu, dapat membangkitkan siswa dalam belajar, serta memupuk solidaritas dan kerja sama. Dengan bermain, materi dapat lebih dipahami oleh siswa. Penggunaan metode permainan terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam materi Aku Suka Bergotong Royong kelas 1 di SDN 01 Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Siswa lebih aktif, termotivasi, dan senang dalam proses belajar di kelas. (*)