Tim KKN MMK Kolaboratif Gelar Seminar Literasi Media di MTs N 09 Boyolali

Mahasiswa KKN MMK Kolaboratif bersama siswa MTs N 9 Boyolali
LEBIH DEKAT: Mahasiswa KKN MMK Kolaboratif bersama siswa MTs N 9 Boyolali, Jumat (4/8/2023). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

BOYOLALI, Joglo Jateng – Dalam rangka melanjutkan agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) MMK Kolaboratif, mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan seminar dengan tema Membangun Peradaban melalui Literasi dan Keberagaman, Jumat (4/8/2023).

Seminar yang digelar di MTs N 9 Boyolali dan dihadiri oleh siswa-siswi kelas 8 dan 9 MTs N 9 Boyolali ini merupakan salah satu misi khusus yang diusung oleh KKN Kolaboratif bertemakan Literasi Media.

Selamat Idulfitri 2024

Kapala MTs N 9 Boyolali, Kusnan, S.Ag., M.Pd., berharap, dengan adanya seminar ini para siswa bisa saling menghargai satu sama lain.

“Semoga adanya seminar literasi dan keberagaman bisa menambah wawasan saling menghargai perbedaan dalam beragama dengan tidak meninggalkan akidah yang sudah dimiliki. Terutama di lingkungan madrasah,” harapnya.

Baca juga:  Balik Rantau, Pemprov Jateng Fasilitasi Bus Gratis untuk 3.145 Pemudik

Kegiatan berlangsung di salah satu ruang kelas MTs N 09 Boyolali. Dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.30 dengan tiga sesi yang diisi oleh mahasiswa KKN.

mahasiswa KKN MMK Kolaboratif
PEMAPARAN: Penyampaian salah satu materi seminar oleh mahasiswa KKN MMK Kolaboratif.

Materi pertama diisi oleh Fatimah Alzahra Odie dengan tema Membangun Etika Bermedia Sosial: Mengatasi Toxicity dan Cyberbullying. Materi tersebut menjelaskan tentang apa itu media sosial, berapa pengguna internet di Indonesia, serta dampak negatif dari penggunaan internet, yaitu toxicity dan cyberbullying.

Terakhir, ia memberikan tips bagaimana cara bermedia sosial yang baik sehingga tidak menimbulkan toxicity dan cyberbullying.

Materi kedua yang bertemakan Dampak Media Sosial dipaparkan oleh Alhaya Nurazizah berisi mengenai dampak dari media sosial. Ia menjelaskan fungsi media sosial, dampak positif, dan dampak negatif dari media sosial itu sendiri.

Baca juga:  Balik Rantau, Pemprov Jateng Fasilitasi Bus Gratis untuk 3.145 Pemudik

Materi ketiga sekaligus yang terakhir dipaparkan oleh Dyah Septia. Ia membawa tema moderasi beragama dengan judul Peran Gen Z dalam Membangun Moderasi Beragama di Era Digital.

Di awal pemparannya, ia menjelaskan apa itu era digital serta revolusi teknologi informasi. Lalu ia melanjutkan materi tentang implikasi era digital terhadap aspek keagamaan.

Terakhir, ia memaparkan pentingnya moderasi beragama di era digital serta berbagai permasalahan yang terjadi tentang moderasi beragama di era digital melalui media sosial ini.

Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan ini dan termotivasi untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Alhaya mengungkapkan kesannya setelah kegiatan ini.

Baca juga:  Balik Rantau, Pemprov Jateng Fasilitasi Bus Gratis untuk 3.145 Pemudik

“Senang berbagi pengalaman dengan teman-teman MTs N 09 Boyolali ini. Semoga apa yang disampaikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan ini menjadi pembelajaran juga untuk aku,” ungkapnya.

Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan lancar dan kondusif. Kegiatan ini menjadi dasar pemahaman dan kesadaran siswa-siswi mengenai cara bermedia sosial yang baik dan bagaimana pentingnya moderasi beragama di era digital. Salah satu peserta, Nonik, mengungkapkan kesannya.

“Acaranya seru dan menyenangkan. Jadi mendapatkan ilmu baru. Semoga kakak KKN sehat dan lancar dalam berkegiatan,” ujarnya. (*/mg4)