Demak  

BBPJN Jateng-DIY Upayakan Pembersihan Jalan Usai Banjir di Demak Surut

SURUT: Tampak penampakan wilayah Kecamatan Karanganyar genangan banjir mulai surut, Minggu (18/2/2024). (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

DEMAK, Joglo Jateng – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan DIY akan mengupayakan pembersihan jalan di wilayah Kecamatan Karanganyar yang terdampak banjir. Sebab, pada Minggu (18/2/2024) berdasarkan pantauan Joglo Jateng, jalan Pantura Kudus-Demak mulai perlahan surut.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng DIY Rien Marlia mengatakan, sebenarnya untuk wilayah terdampak banjir sudah mulai surut. Tanggul sungai Wulan pun perlahan mulai tertutup. Untuk pengerjaan memakan waktu 1-2 hari. Dengan begitu, harapannya cepat surut.

“Jika sudah surut, kita melakukan pembersihan. Karena banyak sampah dan material di bahu jalan. Serta, banyak sedimentasi yang nantinya akan dikeruk dan dibersihkan,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Minggu (18/2/2024).

Baca juga:  Ramai Rumor Bupati Demak Eisti'anah Gandeng Kalangan Kiai

Kemudian, dengan banyaknya phesmen dari aspal dan tidak kuat terhadap air, pasti dengan dibukanya lalu lintas saat sudah surut, tidak lama akan ngelupas dan rusak. Karena, dalam memperbaiki itu pendanaan belum ada. Sehingga perlunya melakukan pengembalian kondisi dulu atau penutupan lubang.

“Sembari meminta permohonan pendanaan untuk menangani jalan ini dengan cara penggantian aspal. Apalagi beban kendaraan yang lewat sini besar-besar. Untuk status sekarang, kalau dilihat yang masih tergenang km 43-45 sekitar 2 km,” tukasnya.

Mungkin, kata dia, dengan tertutupnya tanggul secara total itu sudah bisa kering. Ia menegaskan bahwa belum tahu proses perbaikannya. Karena belum tahu rusaknya dimana saja. Yang jelas, pihaknya melakukan pembersihan dulu dan menunggu surutnya hujan.

Baca juga:  Dinpora Demak Kolaborasi dengan Pihak Swasta, Kembangkan Sepak Bola Putri

Sementara itu, Ardi warga Desa Cangkring mengungkapkan, untuk kondisi di wilayahnya saat ini lumayan surut. Tetapi, genangan banjirnya berpindah di Kedung Banteng. Beberapa waktu lalu, dirinya bersama keluarga juga sempat mengungsi di dekat tanggul.

“Waktu banjir saya ngungsi di tanggul. Tugu jebol 12 meter. Akhirnya saya menginap buat tenda. Untuk listrik mati kemarin, sinyal juga susah,” pungkasnya. (adm/fat)