KUDUS, Joglo Jateng – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lau mencanangkan culture trip. Program ini merupakan hasil diskusi sejumlah tokoh dari perwakilan masyarakat desa, perangkat desa, dan budayawan, beberapa waktu lalu. Mereka membahas upaya pemajuan kebudayaan dan menghasilkan sejumlah keputusan strategis untuk melestarikan dan memajukan warisan budaya lokal.
Ketua Pokdarwis Desa Lau, Sugito menyebutkan, rapat pemetaan pemajuan kebudayaan desa merupakan langkah awal untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal. Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Desa Lau dapat menjadi destinasi wisata budaya yang dikenal luas dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan desa.
“Para tokoh budaya dan masyarakat desa menyambut baik hasil rapat ini dan berkomitmen untuk mendukung segala program yang telah disepakati. Tentunya kami berharap membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kelestarian budaya dan kesejahteraan masyarakat Desa Lau,” ungkapnya.
Sugito menambahkan, program culture trip usulan Ketua Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini ini akan dikemas dengan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Pengunjung akan diajak untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. Peperti Punden Depok dan Sendang Pranak, serta menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan bambu oleh para pengrajin lokal.
Selain itu, mereka juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat desa dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang pengelolaan warisan budaya. Pelatihan menjadi wadah memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam pelestarian budaya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui sektor pariwisata budaya.
Ia menyampaikan, rencana kolaborasi dengan kelompok pemilik Jeep untuk mengembangkan kunjungan dan culture trip di desa tersebut. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata budaya di Desa Lau dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
“Kerja sama dengan kelompok pemilik Jeep ini akan membuka akses yang lebih luas ke berbagai objek kebudayaan di desa ini. Pengunjung dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan seru sambil mempelajari kekayaan budaya Desa Lau,” ungkap Sugito.
Sementara itu, Ketua Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini memaparkan, usulan ini menekankan pentingnya pengumpulan data objek kebudayaan desa yang mencakup berbagai aspek. Data yang akan dikumpulkan meliputi Punden Depok, Sendang Pranak, Sendang Ngecis Kututan, potensi kerajinan bambu di Dukuh Tratak, serta cerita asal-usul desa.
“Pengumpulan data ini sangat penting untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya kita. Dengan data yang lengkap, kita dapat menyusun program-program pemajuan kebudayaan yang lebih terarah dan terukur,” ujarnya.
Pengumpulan data objek kebudayaan ini akan melibatkan berbagai pihak. Termasuk para pemangku kepentingan lokal, tokoh adat, dan masyarakat setempat.
“Dalam pelaksanaannya, diharapkan masyarakat dapat memberikan informasi dan kontribusi yang signifikan untuk kelengkapan data tersebut,” tandasnya. (cr1/fat)