Kendal  

Mulus Usai Dicor, Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Jalur Pantura Kendal

Kondisi Jalur Pantura Kendal yang mulus dan banyak pengendara kebut-kebutan.(Agus/Joglo Jateng)

 

KENDAL, Joglo Jateng – Jalur Pantura Kendal tepatnya di Jalan Raya Brangsong saat ini kondisinya mulus usai dilakukan pengecoran. Kondisi ini berbanding terbalik dengan sebelumnya yang berkonstruksi aspal dengan beberapa bagian terdapat lubang dan bergelombang.

Mulusnya kondisi jalan raya ini menyelesaikan permasalahan terkait masalah akses jalan bagi warga. Meski demikian, saat ini muncul permasalahan baru.

Usai dilakukan pengecoran sepanjang 850 meter dari arah Semarang, dan 545 meter dari arah Jakarta, Jalan Pantura Brangsong kini bak sirkuit balap. Pasalnya, banyak pengendara motor maupun pengemudi mobil yang memacu kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi. Apalagi ketika kondisi jalan sepi, pengendara bak raja jalanan.

Baca juga:  Miliki Perpustakaan Mewah, Tingkat Kegemaran Membaca Warga Kendal Meningkat

Kasat Lantas Polres Kendal, AKP Engkos Sarkosi tak memungkiri dampak pengecoran jalan di Pantura Brangsong Kendal membuat pengendara kebut-kebutan. Menurutnya, pengendara seringkali terbawa suasana ketika berkendara di kontur jalan yang nyaman dan mulus.

“Memang perbaikan jalan kemarin sudah selesai, tapi muncul masalah baru, banyak yang jadi pembalap dadakan karena jalannya mulus,” papar Engkos.

Engkos menuturkan, pihaknya juga beberapa kali menangani kasus kecelakaan di Pantura Brangsong Kendal yang ditengarai melaju dengan kecepatan tinggi. Padahal, hal itu bisa berbahaya saat berkendara dalam keadaan mengebut.

Baca juga:  Tanggul Jebol, 23 Desa di Kendal Terendam Banjir

Ia berharap pengguna jalan tetap memperhatikan kondisi jalanan meskipun konturnya sudah bagus.

“Tetap berhati-hati dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas saat berkendara,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pemotor, Yuni mengatakan dirinya kerap kali menjumpai kendaraan dengan kecepatan tinggi melintasi Pantura Brangsong Kendal.

Ia pun memilih untuk menggunakan lajur kiri untuk menjaga jarak aman. “Saya kan cewek ya, enggak berani kalau bawa motor kenceng. Pas lewat Pantura Brangsong sering ketemu orang naik motor kenceng wuss wuss gitu,” katanya Yuni.

Ia menjelaskan, perbaikan jalan berupa pengecoran di Pantura Brangsong Kendal ibarat pisau bermata dua. Jika tak dilakukan perbaikan, terdapat beberapa titik jalan yang berlubang dan bergelombang.

Baca juga:  Waspadalah!! Tren Pemakaian Narkotika di Kendal Meningkat, Pengguna Didominasi Para Pelajar

Sebaliknya, jika kondisi jalan mulus malah banyak pengguna jalan yang saling kebut.

“Kalau saya yang sering lewat sini sebenarnya dilema ya, jalan bagus banyak yang ngebut. Tapi kalau enggak diperbaiki, juga bahaya banyak yang bergelombang dan berlubang jalannya,” tuturnya.(ags)