PURWOREJO, Joglo Jateng – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melaksanakan Konferensi Kabupaten (Konkab) masa bakti ke-23 tahun 2025-2030.
Konkab adalah agenda lima tahunan, sesuai AD ART PGRI. Tema Konkab tahun 2025 ini adalah ‘Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas’.
Hadir dalam acara yang diselenggarakan di Gedung PGRI Jalan Sarwo Edhie Wibowo, Kelurahan Mranti, Kecamatan/Kabupaten Purworejo itu antara lain adalah Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi beserta jajaranya.
Hadir pula 16 pengurus-pengurus cabang (tingkat kecamatan) PGRI Kabupaten Purworejo, serta semua pengurus PGRI masa bakti ke-22 (2020-2025).
“Kegiatan Konkab ini agenda lima tahunan, ini merupakan periode ke-23. Kegiatannya adalah evaluasi kepengurusan selama lima tahun, menyiapkan program lima tahun ke depan serta pemilihan pengurus baru. Saya hadir untuk mengikuti proses konferensi ini,” kata Dr Muhdi, Minggu (26/1).
Muhdi menambahkan, menurut dia, kepengurusan PGRI Kabupaten Purworejo, di bawah kepemimpinan Irianto Gunawan memiliki kinerja yang baik.
Bahkan menjadi salah satu PGRI kabupaten/kota terbaik yang selalu memberikan support kepada PGRI Provinsi Jateng.
“Alhamdulillah, PGRI Jawa Tengah selalu menjadi yang terbaik dari seluruh Indonesia. Banyak perjuangan dan dukungan berasal dari Purworejo,” puji Muhdi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite I DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI ini.
Ketua PGRI Kabupaten Purworejo (periode 2020-2025), Irianto Gunawan juga memberikan pujian PGRI Jateng yang selalu memberikan support dan arahan dalam setiap permasalahan dan kegiatan.
“Kami selalu menerima arahan-arahan dari PGRI Provinsi Jateng. Umpama di kabupaten ada masalah tentang guru, kami koordinasi dengan pengurus provinsi. Contohnya soal TPG (Tunjangan Profesi Guru) yang selalu terlambat, kami laporkan dan komunikasikan ke PGRI Jateng. Alhamdulillah, respon cepat, dibantu komunikasi (dengan pemerintah), satu minggu langsung cair TPGnya,” tutur Irianto.
Irianto, kembali mendapat amanah dari para anggota PGRI Kabupaten Purworejo untuk menahkodai organisasi para pendidik ini masa bakti tahun 2025-2030.
Menanggapi hal ini, Irianto mengatakan, sebenarnya dia tidak mencalonkan diri karena ingin ada kaderisasi di PGRI.
“Dengan Konkab, harapannya ada kader yang bisa menggantikan saya. Cabang-cabang (pengurus kecamatan) bertanya apakah saya ingin mencalonkan diri lagi. Saya jawab tidak.
Mereka (cabang) menyampaikan, akan mencalonkan saya sebagai ketua lagi.
Jika diberi amanah dan dipercaya, saya siap, dengan syarat harus ada kader yang mengimbangi. Sehingga lima tahun mendatang sudah ada kader yang menggantikan saya,” kata Irianto Gunawan.
Program kerja yang diusungnya, masih akan memperjuangkan para guru yang belum diangkat menjadi ASN.
Dalam catatannya, selama menjabat sebagai ketua masa bakti ke-22, kasus yang dihadapi anggota PGRI terberat adalah masalah korupsi dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja yang menjadikan Direktur PDAU Purworejo sebagai terpidana. (mrn)