Tanpa Pentol, Bakso Daging Pak Miad Tetap Jadi Primadona

KHAS: Pemilik Warung Bakso Pak Miad, Kusyati saat menyajikan bakso untuk konsumennya, belum lama ini. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

BERKUNJUNG ke Kabupaten Pemalang akan kurang rasanya bila tidak mencicipi kuliner khasnya. Selain terkenal grombyang yang telah melegenda, ada juga bakso daging Pak Miad yang mempunyai ciri khas bakso tanpa pentol.

Kusyati, yang menjadi penerus usaha ayahnya Pak Miad, menuturkan bahwa dari awal membuka usaha pada 1965 dirinya tidak pernah mengganti resep bakso dagingnya. Hal itu dipertahankan untuk menjaga citarasa dalam bakso daging.

“Dari dulu saya tidak pernah merubah rasep pasti sama seperti waktu bapak saya membuat ini. Yang saat itu belum ada warung bakso, jadi bapak saya buat resep sendiri dan ternyata disukai pelanggan sampai sekarang,” tuturnya, belum lama ini.

Untuk penyajiannya, satu porsi mangkuk bakso daging diisi dengan mie bihun dengan ditaburi kerupuk. Pelengkapnya yaitu lontong yang disajikan terpisah beserta kerupuk rambak.

Bakso Pak Miad ini beralamatkan di Jalan Sirayak, Tugu Jebed Utara, Kecamatan Taman yang mulai buka pada pukul 10 pagi. Para wisatawan yang berkunjung bisa membeli bakso daging dengan harga Rp 25.000 per porsi lengkap dengan lontong dan kerupuknya.

Salah satu penggemarnya yaitu Toni (35). Warga asli Pemalang ini sering berkunjung ke bakso daging Pak Miad pada jam makan siang. Dirinya mengaku ketagihan dengan rasa yang khas dari bakso tersebut yang tidak ada di bakso-bakso pada umumnya.

“Ya kalau bakso umum kan ada bola-bola pentolnya nah ini tidak ada, hanya potongan daging utuh. Saya sendiri sudah langganan lama dan selalu ke sini di jam makan siang, pokoknya kalau ke Pemalang harus ke sini, cicipi bakso Pak Miad,” ucapnya. (fan/gih)